Madiun-Selasa, 07 November 2023, Fakultas Hukum, Universitas Merdeka Madiun, gelar seminar bertema “Peran Mahasiswa Dalam Menyukseskan Pemilu 2024.” Menjelang masa kampanye Pemilihan Umum tahun 2024 yang akan diselenggarakan mulai akhir Desember 2023 nanti menjadi tema yang sangat menarik untuk dibahas. Selain memberikan edukasi terkait sistem Pemilu juga memberikan pandangan-pandangan baru kepada para mahasiswa agar turut berperan aktif dalam menyukseskan Pemilu 2024 nanti.
Diawali sambutan oleh Bapak Dr. Sigit Sapto Nugroho, S.H., M.Hum., yang juga membuka kegiatan seminar tersebut. “Selain kegiatan Seminar ini juga telah terlaksana beberapa kegiatan dalam rangkaian Law Fair yang merupakan kegiatan tahunan Fakultas Hukum,” ujar Dekan Fakultas Hukum tersebut. Beliau juga menyampaikan bahwa dengan adanya seminar ini mahasiswa diharapkan dapat menggali ilmu bagaimana proses Pemilu tahun 2024 nanti.
Seminar Fakultas Hukum ini menghadirkan dua narasumber yang sangat luar biasa yaitu Ibu Pita Anjarsari, S.Pd.I., M.Pd., dari KPU Kota Madiun, dan Bapak Yakobus Wasit Supodo, S.I.P., M.A.P., yang merupakan Korda Akademi Pemilu & Demokrasi Kota Madiun. Kedua Narasumber tersebut menyampaikan perspektif masing-masing berkaitan peran mahasiswa seperti apa dalam menghadapi pemilu 2024. Ibu Pita Anjarsari yang akrab disapa dengan Bu Pita menyampaikan materi terkait Partisipasi Gen Z Jelang Pemilu 2024, dalam hal ini KPU sebagai penyelenggara Pemilu, secara massif melakukan sosialisasi kepada para pemilih pemula, dimana di Kota Madiun sendiri pemilih usia 17 – 27 tahun sebanyak 22,1% atu sekitar 33.988 orang. Disampaikan pula bahwa penyelenggaraan pemilu berasaskan Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil. Sehingga mahasiswa sebagai generasi millennial dan Gen Z dapat menyukseskan pemilu di tahun 2024.
Menurutnya salah satu peran mahasiswa dalam menyukseskan pemilu adalah turut aktif menggunakan hak pilih dengan cerdas dengan memanfaatkan media sosial yang saat ini sangat melekat pada gen Z. Banyak informasi yang beredar di media sosial, dengan demikian mahasiswa dapat memperoleh informasi berkaitan pemilu tersebut, namun yang harus dipastikan adalah agar mahasiswa dengan cerdas membagikan informasi yang positif dan tentunya tidak sembarang membagikan informasi, namun harus memastikan kebenarannya terlebih dahulu dan stop menyebarkan hoax (berita palsu).
Selain itu juga disampaikan materi oleh narasumber kedua Bapak Yakobus Wasit Supodo, S.I.P., M.A.P., bahwa potensi pemilih pemula pada pemilu periode tahun 2024 ini memang cukup memberikan tantangan, dimana para mahasiswa ataupun Gen Z merupakan pemula dalam mengikuti pemilu selain itu pada periode ini adalah transisi kepemimpinan. Diharapkan dengan adanya media social mahasiswa ataupun Gen Z tidak lagi malas dalam mencari informasi atau bahkan sekedar fear of missing out (fomo) mereka harus memastikan kebenaran informasi dan tidak membantu menyebarkan hoax, berhati-hati pula terhadap kemungkinan black campaign yang mungkin akan terjadi. Para millennial ini dapat turut aktif berperan dalam pembuatan konten-konten kreatif tentang pemilu seperti pencegahan politisasi SARA dan money politik. Sehingga melalui ide kreatif para millennial dapat menambahkan informasi yang mudah dicerna oleh para generasi millennial dan Gen Z dalam proses pemilu. Sehingga nantinya tantangan dan penyakit demokrasi seperti penyebaran hoax, black campaign, money politik, politisasi sara, dapat diminimalisir dan dengan cerdas menentukan pilihan yang sesuai menurut masing-masing, dan pada akhirnya suara hak pilih dari para mahasiswa dapat digunakan sebagaimana mestinya.