Unmer Madiun - Kamis, 7/3/2024, Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia nomor 63119/M07/2023 Tentang Kenaikan Jabatan Akademik Fungsional Dosen Tanggal 31 Oktober 2023, maka hari ini Universitas Merdeka Madiun mengukuhkan seorang Dosen Fakultas Pertanian menjadi Guru Besar bidang Ilmu Fitopatologi yakni Prof. Dr. Ir.Wuye Ria Andayanie, M.P., yang merupakan salah satu Guru besar dari 3 Guru besar yang dimiliki Fakultas Pertanian Universitas Merdeka Madiun.
Prof. Dr. Ir. Wuye Ria Andayanie, M.P., lahir di Madiun, 19 Juli 1961, yang pada tahun 1995 melanjutkan pendidikan di Pasca Sarjana (S2) UGM, dan kemudian pada tahun 1997 mengabdikan diri di Universitas Merdeka Madiun serta memegang amanah sebagai Ketua Jurusan dan Dekan Fakultas Pertanian.
Peneliti virus kedelai sudah menjadi passion Prof. Dr. Ir. Wuye Ria Andayanie, M.P., sejak lama sebelum melanjutkan pendidikan S3 pada tahun 2006. Pada tahun 2010 penelitian virus kedelai membawanya ke Utsunomiya University di Jepang. Setelah lulus pada tahun 2011 kembali mengabdikan diri di Fakultas Pertanian, Universitas Merdeka Madiun, dan sejak tahun 2010 hingga sekarang secara terus menerus melakukan penelitian kedelai yang setiap tahunnya dibiayai oleh Dikti melalui hibah Doktor, Hibah Bersaing , Strategis Nasional, Hibah Kompetitif dan Kemenristek melalui Insinas serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Penelitian Dasar Perguruan Tinggi, Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi. Fokus penelitian yang linier dengan luaran 2 jurnal bereputasi Internasional dan Nasional serta 2 buah paten yang telah Granted membawanya ke karier tertinggi sebagai Guru besar.
Pada pidato yang disampaikan Prof. Dr. Ir. Wuye Ria Andayanie, M.P., dalam kegiatan pengukuhan ini dengan tajuk “PENYAKIT VIRUS KEDELAI DAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI DI INDONESIA,” bahwa produktivitas tanaman kedelai di Indonesia masih rendah dengan salah satu penyebab utamanya adalah gangguan atau serangan jasat pengganggu berupa penyakit kedelai khususnya Saybean Masaic virus yang dapat menurunkan produktivitas tanaman kedelai 30,4-86%, dan inilah yang menjadi topik kajian riset beliau yang selama ini di tekuni dan tujuan akhir kajian adalah untuk mewujudkan swasembada kedelai sebagaimana yang diharapkan, beliau memberikan solusi penawaran yakni teknologi budidaya kedelai dengan pengelolaan penyakit mosaic yang ramah lingkungan. Tentu dalam implementasinya butuh ruang dan waktu sangat luas dan sangat detail, serta melibatkan semua stakeholder.
Turut hadir dalam kegiatan pengukuhan ini para tamu guru besar dari Universitas Gadjahmada (UGM), Prof. (Ref.) Dr. Ir. Susamto Somowijayarto, MSc., Prof. (Ref.) Dr. Ir. Christanti Sumardiyono, MS., Prof Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo MSc., dan Prof (Ref) Dr. Ir. Nursamsi Pusposenjoyo, MSc. (Hms/Ndk).