Detail Berita

Kenalkan Personal Branding Bagi Gen Z, Fakultas Ekonomi Hadirkan Doktor Dari Unesa

Unmer Madiun - Kamis, 12 Desember 2024, Fakultas Ekonomi menggelar kegiatan seminar bertajuk “Personal Branding for Gen Z” yang bertempat di Gedung Seminar Bhirawa Anoraga, dengan menghadirkan seorang narasumber yang merupakan Doktor dari Universitas Negeri Surabaya yakni, Dr. Dhiyan Septa Wihara, S.P., M.M., dan juga merupakan dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unesa.

Kehadiran Dr. Dhiyan Septa Wihara sebagai narasumber menjadi jawaban bagi para mahasiswa yang didominasi oleh Gen Z tentang bagaimana membentuk karakter dan personal branding terutama dalam menjawab tantangan dunia pekerjaan dan era digitalisasi saat ini.

Seperti yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi, Nurharibnu Wibisono, S.E., M.Si., yang sekaligus membuka acara seminar tersebut, “Personal Branding perlu dimiliki oleh individu untuk dapat bersaing didunia kerja, menggapai pekerjaan dan pengembangan profesi kerja,” ujarnya. 

Dewasa ini personal branding menjadi hal yang penting, dimana kepentingan menciptakan citra bagi seseorang kemudian menggunakannya untuk memengaruhi perilaku masyarakat dalam konteks pemasaran. Dalam hal ini pemasaran yang dimaksud adalah dengan memasarkan diri melalui keunggulan kompetitif yang dimiliki.

Melalui keunggulan dan potensi yang dimiliki tentunya akan berpengaruh dalam hidup bermasyarakat, dimana seseorang akan memiliki pengaruh yang kuat terhadap orang lain karena adanya suatu kelebihan yang dimiliki seperti keahlian (skill), pengalaman maupun pengetahuan.

Menurut Dr. Dhiyan dalam materinya menjelaskan bahwa yang dibutuhkan oleh Gen Z adalah membangun komunikasi, rasa percaya diri dan penggunaan bahasa yang sesuai, ini merupakan key opinion leader. Hal ini berkaitan dengan membentuk karakter kompetitif yang sesuai dengan Gen Z. Selain itu, menurut dosen Fakultas Ekonomi Unesa tersebut juga menyebutkan dalam membentuk personal branding, kita perlu mengenali diri, apa kekuatan yang ada didalam diri yang masih bisa dikembangkan. “Pentingnya mengidentifiaksi potensi baik itu hardskill maupun softskill, dan mengenali diri sendiri untuk menentukan apa yang kita inginkan,” tuturnya.

Pada life krisis yang dialami oleh kebanyakan Gen Millenial dan Gen Z yang kesulitan dalam memilih jenis pekerjaan yang sesuai passion, maka mengawali pembentukan personal branding menjadi hal penting dan akan mendorong individu dalam mengembangkan kemampuannya, serta membangun sosftskill dan hardskill sebagai bentuk keterampilan hidup baik di dunia pekerjaan maupun bermasyarakat nantinya. (Hms/Ndk).

TOP